MEDCO ENERGI TELAH SELESAI AKUISISI ASET CONOCOPHILLIPS DI CORRIDOR PSC, PELUANG PENGALIHAN PI 10% UNTUK PROVINSI SUMATERA SELATAN
Medco Energi E&P melalui PT. Medco energi Internasional telah merampungkan proses akuisisi saham ConocoPhillips Indonesia dari Phillips International Investments Inc., anak perusahaan ConocoPhillips Company. Akuisisi yang dilakukan tersebut mencakup 54% saham di Wilayah Kerja Corridor PSC Extension dan 35% saham di Transasia Pipeline Company.
Sebelumnya, pada bulan Mei 2021 ConocoPhillips mengajukan permohonan izin kepada SKK Migas untuk membuka dataroom bagi para calon investor. Divestasi tersebut juga mencakup perusahaan TGI yang merupakan perusahaan pipa pengangkut gas untuk pasar dalam negri dan internasional. Kemudian pada September 2021, Medco dan Repsol dilaporkan tertarik untuk menawar bagian ConocoPhillips dari wilayah kerja Corridor yang diperkirakan bernilai lebih dari US $ 1,5 miliar. pada 8 Desember 2021, COP mengumumkan kesepakatan penjualan seluruh asetnya di Indonesia kepada Medco. Transaksi yang berlaku efektif per 1 Januari 2021 itu senilai USD 1,355 miliar.
Setelah rampungnya proses akuisisi di Wilayah Kerja Corriodor, saat ini kepemilikan hak operasi di Wilayah Kerja Corridor dimiliki oleh Medco (54%, Operator), Talisman Energy (Repsol) (36%) dan Pertamina (10%). Dikutip dari Ekonomi.bisnis. com, Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan akuisisi Corridor sesuai dengan strategi yakni memiliki dan mengembangkan aset berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif. "Akuisisi ini akan memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia dan memperkuat komitmen kami dalam pembangunan nasional," ungkapnya. Selain itu melalui Transasia, Medco Energi akan memiliki saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di Sumatra Tengah, Batam, dan Singapura.
Wilayah Kerja Corridor PSC mayoritas terletak di onshore Provinsi Sumatera Selatan. Wilayah Kerja Corridor PSC memiliki luas area lebih kurang 2100 Km persegi yang terdiri atas lima area yaitu Suban, Grissik, Karang Ringin, Dayung Rawa dan Gelam dengan produksi rata-ratasekitar 50 Mboepd selama 9 bulan pertama 2021. Selama tahun 2021 lifting migas ConocoPhillips (Grissik) tercatat sebesar 313.611.574,31 MMBTU untuk lifting gas bumi dan 2.557.110,77 Barel untuk lifting minyak bumi.
Pemerintah Indonesia telah menyetujui perpanjangan kontrak Wilayah Kerja Corridor PSC akan berakhir pada bulan Desember 2023, dimana kontrak gross split yang baru akan mulai berlaku. Penandatangan kontrak Gross split resmi ditanda tangani pada 11 November 2019 dengan pemberian perpanjangan kontrak selama 20 tahun (hingga 2043) kepada kontraktor eksisting.
Kontrak baru akan berlaku efektif mulai 20 Desember 2023, setelah berakhirnya kontrak Koridor saat ini. Komitmen kerja selama lima tahun pertama dan bonus tanda tangan masing-masing ditetapkan sebesar USD 250 juta. Participating interest (PI) 10% dalam kontrak baru akan ditawarkan kepada pemerintah daerah, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 37/2016.
Dengan demikian, ADPMET melihat hal ini dapat menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah khususnya Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendapatkan dan mengelola hak Participating Interest 10% di WK Corridor PSC. ADPMET tentunya juga akan selalu membantu dan mendorong Pemerintah daerah melalui BUMD Migas nya untuk mendapatkan dan mengelola hak PI 10% tersebut. Tentunya dengan Pengelolaan PI 10%, daerah akan mendapatkan manfaat dan pemasukan tambahan melalui PI10%. selain itu, melalui alih pengetahuan dan teknologi serta bisnis proses dari industri migas diharapkan BUMD migas dapat menjadi BUMD yang sehat dan kuat sehingga dapat mengembangkan usaha dalam membantu akses energi yang lebih mudah bagi masyarakat di daerah.