Follow Us :

RAKOR LIFTING MIGAS S.D TRIWULAN 4 2021 TELAH SELESAI, LIFTING MINYAK BUMI DAN GAS BUMI BELUM MENCAPAI 100% DARI TARGET 2021

Dipublikasikan pada : Mar 02 2022

RAKOR LIFTING MIGAS S.D TRIWULAN 4 2021 TELAH SELESAI, LIFTING MINYAK BUMI DAN GAS BUMI BELUM MENCAPAI 100% DARI TARGET 2021

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak & Gas Bumi (Ditjen Migas) telah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Perhitungan dan Evaluasi Realisasi Lifting Migas s.d Triwulan 4 2021. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 2022 secara online ini dibuka oleh Direktur Pembinaan Program Migas- Ditjen Migas, Bapak Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc. Pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ditjen Anggaran Kemenkeu, Ditjen Perimbangan Keuangan, BPMA, Ditjen Pajak Kemenkeu, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, SKK Migas, Perwakilan KKKS, Daerah Penghasil Migas dan ADPMET. Pada kesempatan ini Ditjen Migas memaparkan perkembangan lifting migas sampai Triwulan 4 tahun 2021.

Pencapaian lifting minyak bumi dan gas bumi untuk T.A 2021 belum 100% mencapai target lifting yang sudah ditetapkan sebelumnya. Realisasi lifting minyak bumi untuk tahun 2021 baru mencapai 658 ribu BOPD atau 94% dari target pemerintah sebesar 705 ribu BOPD. Untuk realisasi lifting gas bumi tahun 2021 baru tercapai 99% atau 978 ribu BOEPD dari asumsi APBN tahun 2021 sebesar 1007 ribu BOEPD. 

Perkembangan realisasi lifting minyak bumi dari 2016-2021 semakin menurun akibat penurunan alamiah dari cadangan-cadangan migas yang disebabkan kondisi lapangan migas di Indonesia yang sudah menurun tingkat produksi dan umurnya yang sudah tua. Proses pencarian potensi baru dari cadangan migas cukup terkendala dari sisi lokasi dan investasi. Penurunan lifting gas bumi untuk tahun 2020 dan 2021 disebabkan lebih kepada penurunan pemanfaatan gas oleh konsumen akibat tingkat permintaan yang menurut dikarenan kondisi pandemi Covid-19. Ditjen Migas megharapkan di tahun 2022 mulai ada perbaikan dari komitmen penyerapan sehingga lifting gas bumi dapat meningkat kembali.

Pada kegiatan tersebut, Direktur Pembinaan Program Migas menyampaikan bahwa terdapat kendala yang dihadapi sehingga mempengaruhi pencapaian lifting sampai dengan triwulan 4 2021. “Sampai dengan triwulan 4 2021 pencapaian lifting migas masih menghadapi banyak kendala dilapangan seperti kendala operasi, kendala pengembangan, maupun kendala nonteknis lainnya” ungkap Dwi Anggoro (23/2/2022). Selain itu, Dwi Anggoro melanjutkan bahwa koordinasi yang telah berjalan selama ini antara seluruh pemangku kepentingan termasuk daerah penghasil migas di seluruh Indonesia diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan lifting migas pada periode berikutnya.

Pada kesempatan yang sama disampaikan bahwa Kementerian ESDM bersama SKK migas dan KKKS akan terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan produksi migas pada tahun-tahun berikutnya. “melalui optimalisasi perolehan minyak dari cadangan minyak yang ada pada lapangan-lapangan yang telah beroperasi melalui peningkatan manajemen cadangan minyak, yang kedua melakukan percepatan pengembangan lapangan-lapangan baru, yang ketiga melakukan percepatan produksi di lapangan-lapangan baru dan lama, keempat meningkatkan fasilitas produksi dan sarana penunjang untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan freksuensi sehingga dapat menurunkan peluang produksi minyak, dan terakhir mengupayakan peningkatan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan penerapan EOR” ungkap Dwi Anggoro (23/2/2022). 

Menanggapi pencapaian lifting migas tahun 2021, Kepala Sekretariat ADPMET Taufan P. Modjo berharap Pemerintah Pusat, SKK dan KKS dapat memberikan solusi terkait kendala-kendala yang dihadapi dalam produksi migas sehingga dapat meningkatkan produksi migas di tahun 2022. Selain itu Daerah penghasil migas tentunya berharap penerimaan DBH dari sektor migas tidak terganggu baik dari segi teknis dan non teknis sehingga penerimaan dari DBH migas terap terjaga.

ADPMET sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan rakor perhitungan dan evaluasi realisasi lifting migas yang selalu diselenggarakan oleh Ditjen migas setiap triwulannya. ADPMET juga mengapresiasi dan terus mendorong partisipasi kehadiran daerah-daerah penghasil migas anggota ADPMET untuk mengikuti kegiatan tersebut serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan migas dan energi terbarukan. Kegiatan ini tentunya merupakan fasilitas yang dapat di manfaatkan oleh daerah penghasil migas anggota ADPMET untuk mengetahui dan mendapatkan informasi lifting dan kondisi hulu migas di daerahnya. selain itu daerah penghasil juga dapat langsung menyampaikan aspirasinya dan mendapatkan jawaban terkait permasalahan yang berhubungan dengan kondisi hulu migas maupun DBH migas kepada Kementerian terkait, SKK migas maupun KKKS. “Melalui kegiatan seperti ini bisa menjadi momen bagi pemerintah dalam hal ini Kementrian ESDM, Kemenkeu dan Kemendagri bisa menjelaskan secara gamblang tentang kondisi produksi migas serta penerimaan Daerah Penghasil dari sektor migas setiap triwulannya dan daerah penghasil dapat memanfaatkan hal tersebut” Ungkap Taufan.

Silahkan unduh materi Ditjen Migas terkait paparan Rakor Lifting s.d Triwulan 4 2021 di www.adpmet.or.id atau melalui link berikut:

https://adpmet.or.id/repo/referensi