Follow Us :

KUFPEC INDONESIA (ANAMBAS) BV MENYELESAIKAN LIMA DRILL STEAM TEST (DST) DI SUMUR EKSPLORASI ANAMBAS 2X, PENEMUAN CADANGAN GAS DAN KONDESAT DI LEPAS PANTAI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dipublikasikan pada : Feb 16 2022

KUFPEC INDONESIA (ANAMBAS) BV MENYELESAIKAN LIMA DRILL STEAM TEST (DST) DI SUMUR EKSPLORASI ANAMBAS 2X, PENEMUAN CADANGAN GAS DAN KONDESAT DI LEPAS PANTAI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Perusahaan migas asal Kuwait, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) melalui anak perusahaannya di Indonesia, KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V telah menyelesaikan 5 (lima) Drill Steam Test (DST) di sumur eksplorasi Anambas- 2X di wilayah Kerja (WK) Anambas PSC yang terletak di laut Natuna Barat. Dilaporkan dari hasil pengujian menunjukan laju aliran sebesar 40 MMcfg/d dan 1240 bc/d. Formasi yang lebih dalam juga menunjukkan potensi yang dapat menjadi target eksplorasi di masa depan.

Saat ini KUFPEC merupakan pemegang hak operator 100% di Anambas PSC. Wilayah Kerja Anambas di berikan kepada KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V pada 7 Mei 2019 berdasarkan sekma kontrak Gross Split. Signature Bonus untuk Wilayah Kerja tersebut sekitar USD 2,5 Juta dengan minimum komitmen tetap yaitu periode eksplorasi untuk tiga tahun pertama termasuk studi G&G, seismic 3D 600 Km persegi (pemrosesan ulang dan pembelian lisensi) dan satu sumur eksplorasi. Komitmen tetap tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD 53,2 Juta.

Prospek reservoir utama di WK tersebut adalah batupasir Formasi Gabus berumur Oligosen dan Formasi Arang berumur Miosen yang telah terbukti pada daerah lain di Cekungan Natuna Barat. Mekanisme trapping Sebagian besar merupakan Faulted Anticlines yang berhubungan dengan tektonik kompresional. Kedalaman tipikal reservoir di WK tersebut diperkirakan antara 1500 dan 3000 m. 

Wilayah Kerja Anambas memiliki mencakup area seluas 3400 Km persegi. Sumber daya prospektif di blok tersebut telah diperkirakan oleh Kementerian ESDM sekitar 260 Bcfg dan 26 MMbc. Struktur Anambas di perkirakan memiliki potensi sumberdaya sekitar 170 Bcf dan 17 MMbc di Arang dan Gabus Reservoir. Sebelumnya, sumberdaya alam pada struktur tersebut telah terbukti dengan penemuan gas dan kondesat oleh Wildcard Anambas 1X yang di bor oleh Sanyen (anak perusahaan Genting Bhd) di Anambas PSC pada tahun 2006 mencapai TD 2825 m. hasil laju uji dari sumur tersebut adalah 15 MMcf/d dari Formasi Arang dan 1,8 MMcf/d dengan 488 bc/d di Formasi Gabus.

Selain Sumur Anambas 1X, tiga sumur New Field Wildcard telah di Bor didalam batas Wilayah kerja tersebut. Pada tahun 1970 dibor sumur AA 1X (TD 2987 m, Gas Shows) oleh AGIP di bawah blok Natuna A PSC. Smur tersebut menargetkan batuan klastik berumur Oligosen di Formasi Gabus. Tahun 1974, Conoco mengebor Cumi-cumi 1 (TD 2957 m, Dry) di bawah South Natuna Sea Block ‘B’ PSC. Target utama sumur adalah Formasi Gabus Oligosen, dengan target sekunder di Formasi Arang Miosen. Sumur Cumi-cumi East 1 telah dibor oleh LASMO pada tahun 1992, di Cumi-cumi PSC. Sumur minyak dan gas ditemukan di sidetracked hole, di dalam formasi Arang dan Gabus.

Sementara itu, Sumur eksplorasi Anambas 2X dibor pada tanggal 18 November 2021 hingga kedalaman total sekitar 3.203 m (10.509 ft). Pada awal Januari 2022, operator melaporkan adanya indikasi pembacaan gas yang tinggi pada lapisan pasir. Berdasarkan indikasi tersebut, selain intepretasi seismic 3D, diyakini ada target reservoir yang lebih dalam. Sehingga dilakukan pengeboran yang lebih dalam untuk menilai potensi zona yang pada kedalaman tersebut. 

Sebelumnya, dikutip dari Kontan.co.id, Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara memberikan apresiasi atas penemuan sumur pengeboran eksplorasi Anambas-2X yang dioperasikan KUFFEC Indonesia. “Penemuan ini menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menjanjikan. Penemuan cadangan migas oleh KUFFEC Indonesia adalah penemuan hasil pengeboran yang kedua di tahun 2022, setelah sebelumnya di bulan Januari 2022, telah ditemukan pula cadangan migas baru di blok Mahakam oleh KKKS yang lain,” Ujar Benny dikutip dari Kontan.co.id, Senin (14/2). Benny melanjutkan, penemuan ini juga mengindikasikan potensi migas Indonesia masih menarik khususnya di mata internasional. Adapun, lewat penemuan ini diharapkan akan mendorong investasi dari perusahaan migas internasional.

Tentunya dengan penemuan cadangan gas dan kondesat di Wilayah Kerja Anambas PSC yang terletak di lepas pantai Kepulauan Riau, ADPMET berharap dengan ditemukannya cadangan migas ini dapat meningkatkan cadangan migas nasional dan Provinsi Kepulauan Riau khususnya. Selain itu dapat menjadi mendorong optimisme dalam mencapai target produksi migas 1 juta barel dan 12 miliar kubik gas pada tahun 2030.