Follow Us :

PT. Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning PSC Sudah On-stream Produksi, Harapan Peningkatan Lifting Migas dan DBH dari Sektor Migas untuk Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022

Dipublikasikan pada : Jan 13 2022

PT. Pertamina EP Cepu telah mulai menjalankan (on-stream) produksi di Lapangan Kemuning di Wilayah Kerja Alas Dara Kemuning PSC yang berada di onshore di Cekungan Jawa Timur pada 28 Desember 2021. Wilayah kerja Alas Dara Kemuning (ADK) memiliki luas area 23,71 Km2 dengan rinciannya Alas Dara memiliki luas 11,32 Km2 dan Kemuning memiliki luas sebesar 12.39 Km2 dengan memiliki potensi cadangan migas sekitar 12,5 MMBO serta 25 BSCF gas. Wilayah Kerja Alas Dara Kemuning (ADK) PSC secara administratif terletak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pertamina EP Alas Dara Kemuning PSC diharapkan memproduksi gas sebesar 3,5 MMSCFD yang nantinya akan menyuplai PT. Pertagas Niaga sebagai pembeli.

Hingga triwulan III 2021 Pertamina EP Cepu ADK belum tercatat adanya lifting migas dimana pencapaian lifting migas 2021 hingga triwulan III masih 0% dari target lifting minyak bumi sebesar 20,08 Ribu Barel dan Gas Bumi sebesar 567,05 MMBTU. Dengan mulai berproduksi lapangan Kemuning diharapkan akan berpengaruh terhadap peningkatan lifting migas Indonesia khususnya lifting migas di Kabupaten Blora yang tentunya juga akan berpengaruh ke Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor migas untuk tahun 2022. Beroperasinya lapangan Kemuning juga diharapkan dapat memenuhi pasokan gas di Indonesia dan Jawa Tengah. 

Selain Itu, dikutip melalui blorakab.go.id, Bupati Blora H. Arief Rohman, S. IP, M.Si pada saat menghadiri kegiatan inagurasi on-stream Lapangan Kemuning Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK) 28 Desember 2021, turut menyambut baik dengan dimulai dan beroperasinya Lapangan Kemuning. Diharapkan dengan beroperasinya lapangan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Beliau menambahkan bahwa Pertamina dapat turut bersinergi dengan BUMD Kab. Blora agar dapat berkembang dan semakin bermanfaat bagi masyarakat. “Kaitannya dengan BUMD, saya titip juga BUMD kami untuk bisa diajak bekerja sama sehingga nantinya bisa mendukung pendapatan untuk daerah. Perlu BUMD kami untuk dibina oleh BUMN Pertamina” Ujar Bupati dikutip melalui blorakab.go.id.


Sejarah Penemuan & Rencana Pengembangan Lapangan Kemuning

Lapangan Kemuning ditemukan dengan pengeboran wellcat Nglobo Utara-1 (NGLU-1) pada Agustus 1991 dan selesai pada Oktober 1991 setelah diuji 722 MSCFD dan 1.238 BOPD di zona pasir Miosen Tengah Anggota Tawun. 

Pemboran eksplorasi terakhir yaitu pada sumur NGU 1X yang selesai pada awal Agustus 2017. Pemboran sumur dilakukan pada 27 April 2017 menggunakan rig darat Pertamina Drilling Services, dengan total depth mencapai 1.889 m KB. Pengeboran dan pengujian dilaporkan telah berlangsung selama kurang lebih 94 hari. Hasil pengujian menunjukkan aliran gas alam dan kondensat dari DST-3 pada batupasir Miosen Tengah Anggota Tawun, dengan laju aliran dilanjutkan aliran meningkat menjadi sebesar 8,7 MMSCFD dan 366 BCPD. Aliran gas alam intermiten dan kecil tercatat dari DST-1 di batupasir Miosen Tengah-Bawah Formasi Tuban. DST 2, juga di Formasi Tuban, tidak mengalir karena reservoir yang tight, meskipun sampel minyak terecover.

Pada Bulan September 2021, Pertamina EP sudah mempersiapkan untuk memulai pembangunan fasilitas di lapangan yang nantinya akan dibangun di sekitar area sumur NGU-1X dengan target Pertamina EP produksi pertama pada akhir 2021, dan penyelesaian dipengaruhi olehn situasi Covid-19 di Indonesia. Pertamina EP sebelumnya telah menerima Plan of Development (POD) lapangan pada Akhir Desember 2019. Perusahaan menargetkan untuk memulai produksi dalam waktu sekitar 10 bulan sejak persetujuan POD. POD tersebut dilaporkan telah diserahkan Pertamina kepada pemerintah sekitar akhir Oktober 2019. Lingkup pengembangan meliputi pengeboran satu sumur pengembangan NGU-2, pengerjaan ulang sumur eksisting NGU-1X dan pemasangan dua flowline dari sumur ke stasiun pengumpul baru. Pembangunan stasiun pengumpulan Kemuning akan mencakup sistem pemisahan, sistem meteran gas, penyimpanan cairan dan fasilitas lainnya. Kondensat dan air dari lapangan akan diangkut dengan truk ke stasiun pengumpul Nglobo. 

Pertamina berharap dapat memproduksikan gas plateau di 8,53 MMCFD dari lapangan tersebut, termasuk sekitar 3,5 MMCFD dari NGU 1X, plateau selama delapan tahun dari total rentang produksi 12 tahun. PT Pertagas Niaga merupakan pembeli gas yang kemungkinan nantinya akan disalurkan untuk konsumsi dalam negeri. 


Gambar Peta Lokasi Wilayah Kerja Alas Dara Kemuning dan Foto Bupati Blora dalam Inagurasi Onstream Lapangan Kemuning