Follow Us :

ADPMET luncurkan inisiatif nasional “Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas: Membangun Ekosistem Rendah Emisi Gas Rumah Kaca 2060, Menuju Net Zero 2060”

Dipublikasikan pada : Aug 25 2023

PRESS RELEASE

ADPMET luncurkan inisiatif nasional “Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas: Membangun Ekosistem Rendah Emisi Gas Rumah Kaca 2060, Menuju Net Zero 2060” 

 

  • Pencapaian komitmen penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia sebesar 31,89% di tahun 2030 untuk mencapai Net Zero 2060 harus melibatkan pemerintah daerah, terutama pemerintah daerah penghasil energi.
  • Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) meluncurkan inisiatif “Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas” disingkat Gaspol!, yang mengangkat tema besar “Membangun Ekosistem Rendah Emisi GRK Menuju Net Zero 2060”. 
  • Inisiatif ini merupakan forum kerjasama pemerintah-pemerintah daerah anggota ADPMET dengan kementerian/lembaga dan institusi baik dari dalam maupun luar negeri di bidang advokasi kebijakan, investasi, penguatan kapasitas, dan sosialisasi untuk mendorong transisi energi. 
  • Inisiatif ini mendorong perumusan regulasi energi terbarukan yang ramah investasi dan perbaikan regulasi sektor gas bumi yang penting untuk menjaga ketahanan energi di masa transisi energi. 
  • Seri pertama inisiatif Gaspol! ini akan diadakan di Bandung pada tanggal 30 Agustus - 1 September 2023.   

 

Jakarta, 25 Agustus 2023 

Komitmen Indonesia dalam Net Zero 2060 adalah menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 31,89% di tahun 2030 dan 43,20% dengan bantuan internasional. Komitmen ini hanya dapat tercapai dengan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan nasional, termasuk pemerintah daerah-daerah penghasil energi migas dan energi terbarukan. 

 

“Mencapai angka-angka tersebut dalam waktu 7 tahun merupakan kerja ambisius,” kata Ridwan Kamil, Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPMET) yang juga adalah Gubernur Jawa Barat.  Ridwan Kamil menambahkan jalan menuju penurunan emisi Gas Rumah Kaca  bukan hal yang mudah, baik bagi Indonesia maupun bagi negara-negara lain di seluruh dunia. 

 

“Hampir semua negara di dunia mengalami “trilema energi”, yaitu bagaimana menjaga ketahanan (security), ketersediaan (affordability), sambil menjaga keberlanjutan Bumi (sustainability). Bagi Indonesia, trilema ini mungkin lebih besar lagi, mengingat relasi antara energi fosil dengan pertumbuhan ekonomi nasional selama puluhan tahun,” papar Ridwan Kamil.       

 

Inisiatif “Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas menuju Energi Bersih” 

Pada tahun 2020 lalu, daerah-daerah penghasil migas di Indonesia yang saat itu tergabung dalam Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPM), berkomitmen untuk juga mendorong pengembangan energi terbarukan di daerahnya masih-masing. Melalui Rakernas di tahun 2020 lalu, organisasi sepakat untuk berubah menjadi ADPMET atau Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan. 

 

“Transformasi ADPM menjadi ADPMET menunjukkan semangat dan kesadaran kepala-kepala daerah penghasil energi di Indonesia akan urgensi transisi energi di tingkat daerah,” kata Ridwan Kamil yang menjabat sebagai Ketua Umum sejak tahun 2020. 

 

Sejak bertransformasi menjadi ADPMET, asosiasi yang beranggotakan 20 provinsi, 60 kabupaten, 6 kota dan 8 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Migas, aktif mendorong pengembangan energi terbarukan di daerah melalui advokasi kebijakan, sosialisasi, forum investasi dan mendorong penggunaan dana Participating Interest (PI) dari kegiatan hulu migas untuk investasi energi terbarukan. 

 

“Apa yang kami pelajari sejak 2020 lalu adalah masih banyaknya kesenjangan dalam bidang regulasi, akses market, pengetahuan, pendanaan, dan kapasitas sumber daya manusia dalam upaya percepatan pengembangan energi bersih di daerah,” kata Ridwan Kamil. Terkait hal tersebut, ADPMET meluncurkan inisiatif nasional “Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas” yang mengangkat tema: “Membangun Ekosistem Rendah Emisi Gas Rumah Kaca Menuju Net Zero 2060” bersama dengan para mitra. 

 

“Inisiatif Gaspol! ini merupakan inisiatif jangka panjang ADPMET yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti forum bisnis dan investasi, seminar, focus group discussion, riset kebijakan, pelatihan wartawan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Ini akan menjadi platform kerjasama percepatan pengembangan energi bersih di daerah,” jelas Ridwan.   

 

Pemanfaatan sumber energi rendah karbon dan energi bersih

Inisiatif “Gaspol!” juga menekankan peran gas sebagai pasokan energi konvensional yang lebih ramah lingkungan dibandingkan batubara, untuk memastikan ketahanan energi nasional selama proses transisi ke energi bersih. Ridwan menegaskan bahwa ADPMET berkomitmen untuk menjaga transisi energi agar berkelanjutan dengan mendorong penggunaan gas alam yang memiliki emisi Gas Rumah Kaca yang lebih rendah dan penggunaan sumber-sumber energi terbarukan.

 

Inisiatif Gaspol! Ini akan menjadi forum diskusi pengembangan teknologi dekarbonisasi yang akan membantu sektor-sektor yang masih sulit untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (hard-to-abate sector) seperti teknologi CCS (Carbon Capture and Storage), CCUS (Carbon Capture Storage and Usage), dan green hydrogen yang akan membantu pemanfaatan kembali gas rumah kaca yang ditangkap  untuk dikonversi menjadi produk-produk kimia dan energi lainnya. 

 

“Kita harus melihat transisi energi ini dalam perspektif yang luas, bagaimana kita mengakselerasi pertumbuhan energi bersih sambil secara bijaksana memilih sumber energi yang tepat yang sejalan  dengan penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Sebagai asosiasi yang memiliki kepentingan di dua sektor energi fosil dan energi terbarukan, melalui inisiatif ini ADPMET optimis dapat menjadi wadah kerjasama untuk mendorong transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” kata Ridwan Kamil. 

 

Selaras dengan pernyataan tersebut, Deputi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi menyampaikan,“ Selain dapat menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca, transisi menuju energi bersih juga dapat membawa peluang ekonomi melalui terbukanya kesempatan kerja, perluasan akses, dan tumbuhnya investasi baru di rantai pasok energi. Pemerintah harus mampu menciptakan kondisi pemungkin agar kepentingan ekonomi dan lingkungan ini berjalan secara sinergi dan berkelanjutan.” 

 

Selain itu, transisi energi perlu memberi manfaat yang dapat dirasakan oleh semua lapisan dan golongan masyarakat. "Pemerintah daerah perlu memprioritaskan kebijakan, alokasi dana, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan industri lokal untuk siap mengatasi risiko sekaligus menangkap peluang dari transisi menuju energi bersih. UNDP dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Jepang mendukung transisi energi yang berkeadilan dan memastikan  penerapan prinsip "Leaving No One Behind" kata Resident Representative UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura.

 

Mengenai Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas - Seri 1 (Bandung) 

Diadakan di Hotel Pullman Bandung Grand Central dari tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2023 dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut. 

  • Forum Bisnis (Business Forum), 30 Agustus: Forum Bisnis akan dihadiri oleh pemangku kepentingan industri, investor, lembaga keuangan, dan para pemilik proyek energi terbarukan dari daerah untuk mempresentasikan potensi dan peluang kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan dalam mendukung transisi energi nasional.
  • Konferensi (Conference), 31 Agustus: Konferensi akan menghadirkan para ahli dan praktisi di bidang energi untuk membahas tantangan dan peluang dalam memperkuat peran daerah penghasil migas dalam transisi energi yang berkeadilan. 
  • Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion), 1 September: DKT ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendiskusikan isu transisi energi dan ketahanan energi nasional.

Forum yang akan dibuka oleh Ridwan Kamil sebagai Ketua ADPMET/Gubernur Jawa Barat ini akan dihadiri oleh gubernur, bupati, walikota, pembuat kebijakan di tingkat nasional dan daerah, pimpinan perusahaan baik lokal maupun internasional, perbankan, dan para mitra pembangunan (development agencies).     

 

“Gaspol! Transisi Energi Daerah Penghasil Migas” merupakan inisiatif bersama ADPMET dan Perspectiva, bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). 

 

Informasi lebih lanjut tentang Gaspol! dan pendaftaran acara dapat ditemukan di gaspol.adpmet.or.id