Dalam rangka mendukung program JATENG SOLAR PROVINCE, PT Jateng Petro Energi (JPEN) selaku BUMD Holding energi milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini menjalin kerjasama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dalam Pengembangan Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara kedua perusahaan, di Surabaya (4/2/2022).
Kerjasama Pengembangan PLTS ini merupakan salah satu Rencana Bisnis PT. JPEN Tahun 2022 yang merujuk kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Jawa Tengah dan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 671/0015817 Tahun 2021 perihal Percepatan program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, sebagai bagian dari target pencapaian bauran energi, dimana Jawa Tengah menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam Energy Mix sebesar sebesar 21,32%, hingga tahun 2025.
Direktur Pengembangan PT. JPEN, Bukhari dalam wawancara tertulis kepada ADPMET menyampaikan bahwa Kerjasama dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) ini merupakan sinergi BUMN dan BUMD dalam meningkatkan bauran energi nasional untuk EBT. Nota Kesepahaman bertujuan mengembangkan PLTS baik terapung maupun grounded di Jawa Tengah. Sebagai langkah awal adalah rencana pengembangan PLTS Terapung di Waduk Kedungombo, Jawa Tengah dengan kapasitas 1 x 100 MWp.
Sementara itu dalam pelaksanaannya PT JPEN bermitra dengan PT Agra Surya Energy sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengembangan solar panel (Photo Voltage/PV) di dalam negeri agar terjadi alih teknologi dan peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk produk PV. Sedangkan untuk investasi dilakukan oleh PT Jateng Petro Energi (JPEN) baik dari ekuitas maupun beberapa model pembiayaan lainnya.
Masih menurut Bukhari, kerjasama dengan PT Agra Surya Energi (ASE) adalah dalam rangka mendapatkan dukungan teknis dalam pengembangan PLTS di Jawa Tengah, terutama PLTS Roof Top untuk industri dan komersial, dengan skala hingga 5 MWp. Proyek perdana akan dipasang di RSJ Amino, yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Jateng dengan skala 230 kWp.
Sebagai informasi tambahan bahwa Project PJB di Jawa Tengah ini merupakan Project kedua bagi PJB untuk pengembangan PLTS terapung setelah Waduk Cirata, Jawa Barat. Saat ini JPEN dan PJB sedang mempersiapkan kajian bersama (Pra FS), sebelum menuju proses tahapan lanjutan.
“Belajar dari project PLTS Cirata, kami sangat berharap agar adanya percepatan dalam proses perijinan dari pihak terkait di lokasi PLTS. Kami juga berharap PLTS terapung ini dapat masuk ke system Jawa Bali (ongrid). Sementara untuk target waktu, tahap awal COD (Commercial on Date), lebih kurang sama waktu yang dibutuhkan dengan durasi waktu di Project Cirata, semoga bisa lebih cepat,” Tandas Bukhari.
Menanggapi project PT. JPEN ini ADPMET mendukung penuh dan sangat berharap hal-hal seperti ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain, untuk segera memulai usaha-usaha pemanfaatan energi baru terbarukan sesuai potensi di wilayah masing-masing. “BUMD-BUMD di daerah bisa menjadikan Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagai pilot project untuk pengembangan EBT, saya yakin banyak potensi yang bisa dikembangkan,” ujar Kepala Sekretariat ADPMET Taufan P Modjo. -redaksi-