Pada 14 Januari 2022, dilaporkan bahwa Pertamina EP Jambi menemukan cadangan migas baru di sumur Sungai Gelam Timur – 1 (SGET-1) pada Cekungan Sumatera Selatan. Lokasi SGET-1 berada di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi sumur tersebut memiliki jarak lebih kurang 8 Km dari fasilitas produksi eksisting SP SG-02 dan 14 Km dari Fasilitas Produksi SP Ketaling.
Pertamina EP telah melakukan uji kandungan lapisan (Drill Steam Test/DST) Pertama Pada batupasir Formasi Benakat pada interval antara 1622-1624 mMD dan ditemukan sumberdaya minyak dan gas bumi dengan laju aliran 434 BOPD dan gas bumi sebesar 0,18 MMSCFD. Rencananya, Pertamina EP akan melakukan DST kedua pada formasi yang sama pada interval 1491-1495 mMD. SGET- 1 direncanakan memiliki total kedalaman 1919 mMD. Diperkirakan recoverable Resource dari sumur tersebut sekitar 8 MMbo dan 2 Bcfg.
Dikutip dari CNN Indonesia, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang turut andil dalam upaya menemukan cadangan-cadangan migas di semua wilayah kerja hulu migas, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Ia menambahkan, capaian tersebut dapat menjadi motivasi untuk mendorong semangat semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat setempat untuk mendukung industri hulu migas dalam mencari cadangan migas secara lebih agresif. "Kita wajib optimis bahwa tujuan bersama akan dapat diwujudkan, penemuan ini harus dapat membangkitkan semangat kita bersama, karena kemajuan industri hulu migas juga kemajuan kita semua," ujar Anggono dikutip dari CNN Indonesia.
Tentunya penemuan ini menjadi salah satu harapan yang baik dalam peningkatan cadangan migas Indonesia khususnya di Kabupaten Muaro Jambi. Selain itu, berdasarkan data lifting migas yang telah dikeluarkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM, hingga Triwulan III tahun 2021 lifting minyak bumi Kab. Muaro Jambi sudah mencapai 569.167,99 barel atau sebesar 64,52% dari target pencapaian lifting minyak bumi atau sebesar 882.22 ribu barel. Untuk lifting gas, hingga Triwulan 3 2021 belum tercatat adanya lifting gas.