Follow Us :

Sumur Oseil 23 yang dikelola CITIC Seram Telah Berproduksi Berkah untuk Kabupaten Seram Bagian Timur dan Provinsi Maluku

Dipublikasikan pada : Feb 02 2022

Lion Energy, partner CITIC Resources di PSC Seram (Non-Bula) melaporkan bahwa sumur pengembangan Oseil 23 di Lapangan Oseil telah mulai beproduksi dari awal Januari 2022 dan sedang dipantau kinerja produksinya. Oseil 23 adalah sumur pertama di bagian barat laut yang belum pernah dibor sebelumnya dari blok patahan Oseil-2. Spudded pada 7 Mei 2021, sumur ini menargetkan karbonat dari Formasi Manusela. Sumur tersebut diperkirakan mampu berproduksi sekitar 500 bo/d.

Secara Historis, Seram (Non-Bula) PSC berada di daratan (onshore) Pulau Seram. PSC Seram diberikan kepada Gulf and Western Indonesia Inc (G&W) pada tanggal 1 November 1969 untuk mengembalikan fungsi lapangan minyak Bula yang telah rusak selama Perang Dunia II. PSC WK Seram Non Bula pertama kali ditandatangani pada 1999 oleh Kufpec (Ind) Ltd. Pada 11 Juli 2006, CITIC mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian jual beli senilai USD 97,4 juta untuk mengakuisisi 51% saham operasi di Seram PSC Extension dari operator Kufpec. Pada Februari 2018, CITIC setuju untuk menjual 10% hak partisipasi kepada PT GHJ, sebuah perusahaan lokal independen. Kemudian, pada Q2 2018, Kufpec melepas kepemilikannya di blok tersebut ke perusahaan lokal lain, PT Petro Mandiri. Pada tanggal 31 Mei 2018, para mitra PSC menandatangani kontrak gross split baru untuk melanjutkan operasi di blok tersebut untuk jangka waktu 20 tahun yang baru. Bonus tanda tangan untuk kontrak baru adalah USD 1 juta. CITIC dan mitra telah berkomitmen untuk berinvestasi sekitar USD 49 juta untuk lima tahun pertama kontrak baru.

Saat ini CItic merupakan operator dengan hak partisipasi sebesar 41%. Sementara partner lainnya adalah PT Petro Indo Mandiri (30%), Gulf Petroleum Investment Company (16,5%), PT GHJ (10%) dan Lion Energy (2,5%). 

Dalam pengembangan lapangan, pihak Operator telah menyelesaikan sumur Oseil 29. Sumur tersebut dilaporkan telah menghasilkan sekitar 400 bo/d dan 170 bw/d dari Formasi Manusela. Setelah Oseil 29 selesai, operator mengebor Oseil 23, kecuali kendala operasional terkait situasi penyakit virus corona 2019 (COVID-19). Kedua sumur tersebut merupakan bagian dari Plan of Further Development (POFD) yang telah disetujui oleh SKK Migas pada tahun 2015. POFD tersebut terdiri dari sepuluh sumur, delapan di antaranya telah selesai hingga saat ini. Program pemboran dihentikan pada tahun 2016 karena harga minyak yang rendah pada saat itu dan ketidakpastian dalam pembaruan PSC yang akan datang pada tahun 2019. Oseil 29 dan Oseil 23 adalah sumur ketujuh dan kedelapan yang dibor berdasarkan POFD. Operator memiliki dua sumur terakhir yang akan dibor di blok patahan yang sama (Oseil 2), pengeboran dapat diselesaikan pada tahun 2022. Selama Q4 2021, blok tersebut berproduksi rata-rata 1.445 bo/d

 

Harapan Peningkatan Dana Bagi Hasil dan Participating Interest (PI) 10% untuk Daerah

Pendatanganan Berita Acara Open Data Room PI 10% untuk BUMD di WK Migas Seram Non Bula (Sumber foto: Beritasatu.com)

Hingga triwulan 3 2021 Citic Seram telah melakulan lifting minyak bumi 299,775 Barel atau baru mencapai 39,1% dari target lifting minyak bumi yang di tetapkan pemerintah sebesar 766,5 ribu Barel. Diharapkan dengan mulai berporduksi nya Oseil 23 dapat meningkatkan kinerja lifting minyak bumi sehingga nantinya dapat meningkatkan Dana Bagi Hasil dari Sektor migas Kab. Seram Bagian Timur dan Provinsi Maluku. 

Dikutip dari beritasatu.com pada 20 Agustus 2021, Citic Seram Energy Ltd (CSEL) telah menawarkan dan bekerja sama dengan BUMD PT Maluku Energi Abadi (Perseroda) untuk Pembukaan Data dalam Rangka Pengalihan Participating Interest 10% Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Seram Non-Bula. Penandatanganan Berita AcaraPembukaan data dilakukan oleh Citic Seram Energy Ltd (CSEL), PT Maluku Energi Abadi (Perseroda) Dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejaksaan Tinggi Maluku Lulus Mustofa dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.

ADPMET terus mendorong agar cepat terealisasinya pengalihan Participating Interest 10% wilayah kerja migas Non- Bula antara Citic Seram Dengan BUMD Maluku Energi Abadi agar nantinya daerah mendapatkan manfaat dan pemasukan tambahan melalui PI10%. Melalui alih pengetahuan dan teknologi serta bisnis proses dari industri migas diharapkan BUMD migas dapat menjadi BUMD yang sehat dan kuat sehingga dapat mengembangkan usaha dalam membantu akses energi yang lebih mudah bagi masyarakat daerah.