ADPMET News, Jakarta – Pasca Tahun 2014, kegiatan eksplorasi di Indonesia
mengalami penurunan yang sangat tajam, kegiatan eksplorasi seperti mati suri,
hal ini disebabkan antara lain karena isu global yang mengakibatkan penurunan
harga minyak dunia yang tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus
dikeluarkan.
Hal ini mengakibatkan pasokan kebutuhan energi di
Indonesia menjadi terganggu. Di sisi lain, seiring
dengan
meningkatnya pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan kondisi ekonomi yang
membaik, maka kebutuhan energi semakin meningkat. Data Dewan Energi Nasional
(DEN) menunjukkan bahwa kebutuhan
energi Indonesia pada 2020 adalah sebesar 290 juta ton setara minyak (million
ton oil equivalent/mtoe), meningkat dari posisi dua tahun lalu yang
sebesar 185MTOE atau satu persen dari kebutuhan konsumsi dunia. Karenanya perlu
banyak sumber energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan itu, Tim
Eksplorasi ESDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah
fokus mengembangkan peluang eksplorasi migas di Indonesia Timur. Sebab, seperti
kita ketahui bersama bahwa wilayah timur Indonesia memiliki cadangan migas
signifikan yang berpotensi untuk dikembangkan. Dari data Tim Eksplorasi ESDM yang
diterima Humas ADPMET tanggal 13 Juli 2021, menyebutkan usulan Team Pusat
Survey Geologi (PSG), bahwa ada lima (5) area migas konvensional di wilayah
Timur Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan meliputi: Blok Boka, Blok
Atsy, Blok Agats Barat, Blok Arafura Selatan, dan Blok Selaru. Dan dua (2) blok
non konvensional yaitu Blok Sumatera Tengah dan Kutai untuk migas konvensional.
Sayangnya, usulan terkait pengembangan
eksplorasi di lima blok Wilayah Timur seperti disebutkan di atas tidak
disarankan oleh tim ahli geologi senior (Regionalist). Tim Ahli Senior Geologi justru lebih mengusulkan
eksplorasi ke daerah darat atau laut dangkal.
“Untuk mencari minyak
bumi di Indonesia Timur, offshore sekitar
Papua (Arafura Selatan, Selaru, Boka dll),) jangan dulu, karena mostly gas prone, juga biaya yang mahal
untuk pengeboran serta struktur geologi yang kompleks,” demikian keterangan
tertulis Tim Eksplorasi ESDM seperti yang diterima Humas ADPMET.
Dalam
keterangan tersebut juga disampaikan, hampir sebagian besar para ahli sepakat
bahwa untuk mencari minyak bumi, disarankan ke arah darat atau laut dangkal,
yaitu di sekitar Timor, Seram, Warim, Buton, Play yang sejenis dengan Cekungan
Salawati, dengan perkiraan sumber daya minyak sebagai berikut:
Indexs berita