Follow Us :

PT PERTAMINA MELAKUKAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI CEOR DI LAPANGAN MINAS BLOK ROKAN

Dipublikasikan pada : Sep 14 2022

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan peningkatan optimalisasi produksi minyak di lapangannya, salah satu di antaranya berada di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.

Upaya optimalisasi produksi lapangan minyak di lapangan minas ditunjukkan dengan pengajuan draf rencana pengembangan (plan of development/POD) dari proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap 1 WK Rokan kepada SKK Migas.

“Pengembangan CEOR merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti, atau KKP, PHR kepada pemerintah untuk peningkatan cadangan dan/atau produksi dalam periode lima tahun pertama sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu," ungkap Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin melalui keterangan resmi, Selasa (9/8).

Ia mengatakan, operator menargetkan untuk melakukan tahap 1 CEOR dengan injeksi pertama surfaktan pada akhir 2025, skema pengembangan untuk tahap 1 akan memiliki 37 sumur termasuk sumur injektor, observasi dan disposal, melalui pola sumur produksi injeksi dengan menerapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular.

Menurut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto melalui keterangan resmi menyebut pengembangan CEOR di Minas merupakan salah satu upaya optimalisasi produksi WK Rokan yang masih memiliki potensi besar.

"Untuk mendukung proyek ini, SKK Migas juga akan bekerja secara cepat dalam melakukan review serta memberikan persetujuan dokumen POD CEOR tersebut. Secara optimis akan kami selesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin," ujarnya.

Dwi kemudian mengatakan komitmen PHR ini menjadi salah satu penopang utama long term plan untuk mendukung upaya pencapaian target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang.

Proyek EOR yang ditingkatkan untuk lapangan minas dan beberapa lapangan matang lainnya di blok rokan akan membantu dalam mempertahankan produksi serta berpotensi meningkatkan output dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan berkontribusi secara signifikan terhadap target 2030 negara untuk mencapai tingkat produksi 1 mmbo/hari dan 12 bcfg/hari.

Selain itu, Kepala Sekretariat ADPMET, Taufan Modjo, dalam sesi diskusinya, menyampaikan bahwa WK Rokan sampai dengan saat ini memiliki peranan strategis dalam hal ketahanan energi nasional serta kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui bagi hasil Minyak dan Gas, kontribusi yang telah dilakukan oleh WK Rokan saat ini diharapkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan energi di tanah air dan khususnya bagi daerah Riau sebagai daerah penghasil migas.