Follow Us :

Kajian Singkat Transisi Energi di Jawa Barat

Jul 30 2021

RINGKASAN

Setiap negara di dunia harus memiliki rancangan dan cara yang tepat dalam melaksanakan kebijakan  transisi  energinya sesuai  dengan  keunikan  dan  perbedaan teknis yang ada pada masing-masing wilayahnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menurunkan 1.5 C sesuai dengan komitmen dan kesepakatan Paris, dimana Indonesia turut menanda tanganinya. Target yang dipasang oleh Indonesia dalam kesepakatan Paris tersebut adalah mengurangi emisi CO2 sebesa29% sampai 2030 dengan upaya sendiri, dan 41% sampai 2030 dengan bantuan komunitas Internasional.

Manajemen energi adalah program terintegrasi yang dirancang dan dilakukan secara konsisten untuk digunakan secara  efektif  dan  efisien  sumber energi  dengan selalu mempersiapkan, melacak, memantau, dan mengevaluasi tanpa  mengurangi kualitas produksi/layanan (Matsumoto dkk., 2018; Austvik, 2016). Hanya saja transisi energi dalam konteks manajemen energi di Indonesia masih dalam tahap awal dan belum dapat dijalankan secara optimal. Selain karena masih terdapat banyak perbedaan dan salah persepsi mengenai dampak perubahannya terhadap sistem ekonomi, biaya investasi dan keandalan sistem energi nasional, juga karena belum ada platform kebijakan nasional yang komprehensif.

 

Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah dengan perkiraan potensi sebesar 716.8 GW (IRENA). Provinsi Jawa Barat memiliki energi yang cukup lengkap potensinya, baik dari fosil maupun energi terbarukan (Murjani, 2020). Potensi minyak bumi di Jawa Barat mencapai 378,9 juta barel, dengan produksi 14,5 juta barel per tahun diharapkan bisa bertahan selama 26 tahun. Cadangan Gas Bumi di Jawa Barat mencapai 2.976,7 BCF dengan produksi tahunan 190,7 BCF diperkirakan bertahan sampai 15 tahun. Energi panas bumi potensinya sebesar 5.294 MW baru dimanfaatkan sebesar 1.164 MW. Potensi Mini dan Mikro Hidro sebesar 647 MW dan eksploitasi baru sebesar 18,3 MW, Energi Surya dengan potensi sebesar 9.099 MW tetapi yang baru digunakan sampai dengan 0,3 MW, dan Bioenergi dari potensi 2.551 MW baru dimanfaatkan sebesar 109, 3 MW dan beberapa potensi energi baru terbarukan lainnya yang masih dalam tahap pengembangan seperti Energi Angin dan Energi Laut.

Selengkapnya